10 Tahun Reformasi(?)

Hari ini katanya tepat 10 tahun reformasi di Indonesia.
Dimulai dr tertembaknya mahasiswa Trisakti yang berdemo di dalam kampusnya, lalu berlanjut dengan kerusuhan di seluruh pelosok Indonesia...dan berakhir dengan tumbangnya rezim Orde Baru yang mengakibatkan presiden pada saat itu, Soeharto, mengundurkan diri, Indonesia menyatakan diri beralih ke rezim baru...rezim reformasi.
Tapi setelah 10 tahun, ternyata Indonesia belum juga membaik...walau telah berganti2 kepemimpinan. Hal ini ternyata membuat banyak orang kembali kecewa, terutama mereka2 yang telah kehilangan orang yang disayanginya dalam memperjuangkan reformasi.

Jujur aja wacana 'reformasi' udah gak asing lagi di Indonesia, termasuk gw yang gak pernah ketinggalan dengan segala berita. Tapi yang masih gw sesali sampai sekarang adalah... kenapa tonggak reformasi harus selalu dan selalu diwarnai dengan demonstrasi yang ujung2nya merepotkan banyak pihak?
Contoh yg paling gampang dilihat adalah... saat terjadi demo, akan bisa dipastikan seluruh jalan mengalami kemacetan!

Gw ngerti jalan pikiran mereka yang menginginkan perubahan. Gw juga pengin kok melihat negara ini menjadi lebih maju. Tapi kan gak perlu sampe bikin macet di pagi buta dong... di saat semua orang lagi on the way ke tempat tujuan masing2. Emang mereka aja yang punya kepentingan sepagi ini?

Gw bukan orang yang mengharamkan demonstrasi, tapi coba deh pikirkan kepentingan orang lain juga. Reformasi bukan berarti kehilangan toleransi kan? :)

0 comments:

Jejak Langkah