XPDC to GeDe

Saya bukan pendaki, hanya pejalan kaki
, begitu alasan saya saat evaluasi dimulai.

Yap, perjalanan menuju puncak gunung Gede kali ini memang enggak mudah. Bukan saja karena cuacanya yang ekstreme -sebentar panas, sebentar hujan...bahkan badai- tapi juga karena isi tim kami lebih banyak perempuan. Yah, tau sendiri kan kalo beberapa perempuan berkumpul; pasti bawaannya ngobrooolll terus. Jadi mohon maklum kalau akhirnya perjalanan jadi sedikit terhambat gara2 keasikan ngegosip di tengah jln :p

Well, sebenarnya ini adalah perjalanan yang saya putuskan secara tergesa2. Gimana enggak, secara ajakannya saja baru saya terima hari Jumat lalu. Itu pun menjelang jam pulang kantor, yg notabene menjadi waktu yg teramat sangat gak tepat utk mengajukan cuti dadakan. Alhasil baru hari Senin lah saya mengajukan cuti dg jantung yg dagdigdug gak karuan. Abis beneran takut gak di-approve. Tp untunglah manager HRD saya yg baik hati langsung meluluhkan permintaan itu, jadi sedikit berkuranglah ketegangannya :D

Akhirnya hari Rabu malam, saya bersama 2 orang teman & 1 'kepala suku' berangkat bersamaan menuju tempat kumpul pertama: markas YSI di Cibodas. Di sana udah menunggu 2 orang teman wartawan dr Kompas yg mau mengambil gambar di atas. Setelah berkenalan singkat, kami pun kembali packing sampai sekitar jam 1 pagi.

Jam 6an, semua anggota tim telah siap dg bawaan masing2. 3 pria dg carrier segede kulkas yg berisi logistik & peralatan masak n tidur, plus 4 perempuan dg carrier 40 literan. Kebayang kan tuh gimana rusuhnya perjalanan itu? :D

Diawali dg sarapan bersama di sebuah warung di dekat pos masuk Gunung Putri, akhirnya kaki kami pun melangkah pasti. Menapak selangkah demi selangkah menuju titik puncak di atas sana.

Tapi setelah makan siang di shelter ke-2, tiba2 hujan mulai turun. Awalnya memang perlahan, tp lama2 mulai menderas membasahi seluruh badan. Alhasil semua mulai sibuk membuat bivak, sekadar utk menyelamatkan logistik sementara kami sibuk memakai rain coat. Namun berhubung hujan itu terus menderas, 'kepala suku' kami pun mengambil keputusan utk melanjutkan perjalanan menuju alun2 SK.

Belum ada setengah jam berjalan, tiba2 kaki saya kram. Dimulai dr telapak, lalu merambat naik ke betis, dan berakhir di paha. Kontan saya jatuh terduduk, benar2 gak mampu menopang badan dengan kondisi kaki yg seperti itu. Untung slh 1 cowok di tim kami cekatan menangkap badan saya & 'membetulkan' otot2 kaki yg menegang. Jadi bisa dilanjutlah perjalanan itu, walo terpaksa berhenti berkali2 karena kondisi kaki saya yg 'kambuhan'.

Malam pertama itu akhirnya qta lewati di 2 tenda. Tidur berdempetan utk menghalau dingin krn pengaruh badai yg terus berlangsung semalam suntuk. Tp untungnya keesokan pagi cuaca kembali cerah, hingga kami pun bs melanjutkan perjalanan menuju puncak.

Hampir jam 2 ketika akhirnya kami berjalan beriringan menuruni puncak lewat jalur Cibodas. Dan begitu berhenti sesaat di shelter Air Panas untuk masak & makan mlm, tb2 badai kembali bergemuruh. Gelaaappp bgt suasana saat itu. Yah, bs dibilang lebih mencekam lah...mengingat kondisi kami yg udah kecapekan. Walau begitu, acara masak-memasak pun hrs terus dilakukan spy kami gak kelaparan.

Di tengah ksibukan, tb2 datang 2 orang Perancis & 2 guide mrk. Tanpa babibu, 2 ekspat itu asik aja menelanjangi diri utk kemudian terjun ke sungai air panas yg berada tepat di samping shelter. Saya yg sdg berjongkok di sampingnya jelas aja terkejut ktk menyadari bhw sosok tegap di sebelah saya cm memakai cawat tipis. Warna merah pula. Alhasil saya yg saat itu sdg mengiris wortel & kentang untuk sayur sop...langsung gak konsen. Kentang yg sharusnya dipotong agak besar, tanpa sadar saya iris kecil2 spt buat dijadikan isi risoles. Jelas aja akhirnya Emon, slh 1 anak survival yg jg lg masak, lsg ngomel. Dan barulah saya sadar kl ternyata saya salah :p

Pengalaman pertama yg seru sebenarnya. Secara baru kali ini saya 'memberanikan diri' jalan ke tempat baru dg teman2 baru. Yah, bolehlah diulang lagi ke tempat lain... Tp tetep, saya akan memposisikan diri saya sbg seorang pejalan kaki...bukan pendaki ;)

0 comments:

Jejak Langkah