Duka Perempuan Tua

Perempuan tua berjalan tertatih mendekati jendela
Hatihati ia hempaskan tubuh ringkihnya di kursi rotan tua
Di situlah ia selalu habiskan malamnya
memandang kosong ke luar rumah

Angannya mengembara
Perempuan itu teringat kasihnya
yang bertahun lalu ada di sampingnya
Bergeming bersama menatap arakan awan
sambil sesekali berpegangan tangan

Tapi kini, perempuan itu terluka
Kasihnya menghilang entah kemana
Setahun setelah dia sungkem saat cintanya hendak pergi kerja ke negeri seberang sana
Hanya air mata yang kini menemani malamnya
Bersama desau angin yang berhembus di antara pepohonan, bebungaan, dan bebatuan di hadapannya
Juga kerlip bintang yang seakan tersenyum untuk hapuskan sedihnya

Ini bukan karma
Tapi dia tetap bingung saat gawang cintanya tak lagi utuh
hingga ciptakan lengang yang panjang,
juga perih yang terdengar lirih

Jkt, 030908

0 comments:

Jejak Langkah