ViRGiNiTy
Kata yang satu itu emang paling "sensitif" untuk dibahas buat sebagian besar orang, terutama kaum cewek. Secara emang cuma kita yang punya "itu", bukan kaum lainnya :D
Nah selama ini banyak orang yang bilang ke gw, bahwa perempuan yang baik adalah yang bisa menjaga kehormatannya. Dan dari situ mulai banyak pelebaran pendapat yang mengatakan bahwa perempuan itu harus bisa menjaga keperawanannya, atau bisa juga disebut menjaga vaginanya. Lah terus pertanyaan gw adalah... apakah kehormatan seorang perempuan terletak di vaginanya?
Gw bukannya mau men-judge siapa pun dengan alasan apapun yang mereka keluarkan. Gw cuma mau sharing pendapat gw aja. Karena sejauh yang gw tahu, saat ini masih banyak laki-laki yang mengharapkan seorang istri yang masih perawan saat dinikahi. Tapi... gak sedikit juga kaum Adam itu yang gak memberikan feedback yang sama seperti apa yang mereka harapkan dari kita. Mereka menginginkan keperawanan kita, tapi tidak memberikan keperjakaan mereka untuk kita! (*damn...)
Padahal yang gw tahu, yang disebut masih virgin itu adalah orang yang sama sekali belum pernah melakukan hubungan badan... bukan cuma karena robeknya selembar hymen. Karena yang gw tahu juga, hymen itu bisa "menghilang" bukan saja karena hubungan badan, tapi juga ada beberapa sebab lain. Seperti olah raga, berkuda, atau hal lain yang mungkin terlihat sepele buat kita. Cuma emang itu benda tipis banget, hal sepele ini justru bisa "merusak" tanpa kita sendiri sadar.
Well, saat mampir ke toko buku Gunung Agung waktu nunggu teman gw buat janjian menghadiri PaSar maLaM di Wapres Bulungan semalam, secara gak sengaja gw nemu buku yang bikin gw sampe lupa waktu ngebacanya. Buku kumpulan cerpen berjudul "Saat Laki-laki Tak Membutuhkan Keperawanan" yang ditulis oleh Riries Sofie Yan itu, bikin gw tiba2 "melek". Di situ banyak dibahas tentang "keperawanan" (*ya iyalah, secara judulnya aja begitu ;p), dan banyak cerita di balik itu semua.
Dan cuma satu pertanyaan yang akhirnya tertinggal di kepala gw saat selesai membaca buku itu: Masihkah keperawanan menjadi tolok ukur "harga" seorang perempuan?
09.28
|
Labels: puisi, cerita, curhat
cerita
|
- aDiT
- iin cHaN
- TaTi-Tu
- uWee
- aLLiNda
- MeNni labs
- opee IPL
- GendiS IPL
- JakSkuL
- FaRaH jakskul
- oLLie jakskul
- BiLLy jakskul
- BiLLy jakskul - cerpen
- NiNa jakskul
- Bersambung...
- DeaR fRienD wiTh LoVe - nOveL bLoG
- novel blog
- oM Yo PaSar maLam
- DiMas NoVRiaNdi
- oLiVia
- Ayu
- Agus Noor
- DayDeh
- eTi k.com
- BaMby k.com
- MaS HaR k.com
- Pringadi k.com
- Lajang Menikah
- MSB
- raditya dika
- Okke sepatu merah
- eScoReT
- ReTriRa
- aNanKTo
- Fai
- Omiyan
- OrangeFloat
- Keping Hidup
- FeLiciTy
- BP
- Masdeewee Yuuk
- ennthewee'74
- Gooo...!!! Blog......
- Coretan Si Anak Mami
- wi3nda
- Blog Aneh Banget (BAB)
- ReNdjaNa
- BaiR
- GaGaS MediA
- Bukune
- Wana Widya Wisata
6 comments:
wah.. gue jadi yang pertama kali posting komen..
hmm.. jadi gini nit, menurut gue virginity di cewek tuh, penting banget. coz, itu bukti kalo dia bisa ngejaga dirinya. ga sekedar asal2an aja jadi wanita dewasa - dalam artian, bisa menjaga tubuhnya dengan baik - ga diobral ke sembarang cowok - asal dia suka
tapi, beda halnya kalo buat korban tidak sengaja - kaya' olah raga, sepeda, dll - apalagi kalo korban rapist. buat beberapa hal masih bisa dimengerti, karena itu masih diluar kehendak perempuan kan tapi, balik lagi, seandainya bisa menjaga diri lebih baik, bukan tidak mungkin keperawanan itu masih bertahan.
lagipula, kalo misalkan membedakan keperawanan menjadi hal-hal yang saling berbeda, seperti selaput tipis dan diasosiasikan dengan kehormatan, menurut gue itu naif banget. beberapa hal seperti keperawanan ini, ga bisa dibedakan seperti itu. makanya, yang penting adalah bagaimana cara kita menempatkan diri untuk memandang permasalahan tersebut.
anyway, kalo buat diri gue pribadi - berdasar subjektifitas, gue lebih prefer untuk lebih hormat ke cewek yang masih perawan. tapi, bukan berarti ke yang ga perawan (belum merit) gue ga hormat ya.. cuman, respek gue ke yang masih perawan, lebih tinggi lah...
sama halnya juga ke cowok (bukan berarti gue suka cowok), cuman gue lebih respek dan seneng punya temen cowok yang masih bisa bertahan perjaka sampe dia merit, daripada yang udah ga perjaka sebelum merit (meskipun ga terlalu keliatan bedanya)
Maap yak tu, gw baru comment..
gw setuju sm comment Billy (met kenal...)
buat gw virginity penting say, karena hal itu yang paling gw jaga sampe gw nikah nanti.
utk pertanyaan apakah keperawanan jadi "harga" tolak ukur kehormatan seorang wanita? menurut gw tidak, banyak tolak ukur yang harus dipertimbangkan utk mengatakan bahwa seorang wanita itu terhormat.
nah contohnya yang udah lo sebutkan, si hymen robek karena faktor olahraga dsb... lantas apa wanita tsb di cap sebagai wanita tak terhormat? dan apa wanita yang diperkosa juga bisa dikatakan wanita yang tidak terhormat? (waduh koq gw jadi serius gini yah??)
satu lagi contoh niy, salah satu staff acct dept punya anak perempuan skitar 3-4 thn..blm lama ini gw denger anaknya kecelakaan jatuh dari sepeda dan dari kemaluannya keluar darah dan kalo buang air kecil sampe nangis (gw merinding nih..). Sampe saat ini siy belum dapet kabar perkembangannya..nah apakah anak sekecil itu yang "mungkin" (mudah2an jangan) sudah kehilangan si "hymen" bisa di judge, calon wanita tak terhormat??
btw, lo nemu buku itu dimana nek? mau baca dunk....
wiw, jadi gitu ya Temans?
itu kan pendapat gw aja...
"mengeluarkan" sebagian yang tertanam di kepala saat mendengar beberapa cerita ttg hal yg sama.
makanya gw blg pgn share :p
btw tatitu,
itu buku gw liat di gunung agung Blok M...
Lah kan elao yang suruh gw comment, dan itu yang ada di otak gw.
bolehlah gw catet judul bukunya, sp tau ada hasrat utk membeli
itulah say...makanya gw bilang pengen share. sejujurnya sih gw pengen denger komen dari cowok, secara mereka yang kebanyakan punya pikiran "nyeleneh" kayak gitu.
ttg contoh yg lo kasih (anaknya temen kantor lo itu), jujur hal kayak gitu yang sampe sekarang masih nempel di otak gw. is she still "virgin"?
karena masih banyak sih nek, cowok2"kolot" yg berpikiran sempit yg bilang bahwa kehilangan hymen...gimana pun caranya, tetap aja dibilang we're not virgin anymore. nah kalo udah begitu, kita mau apa? marah? protes? atau apa? hmpf...
ahahah... ternyata komen gue ada yang setuju juga yak...
met kenal tatitu.. (gue susah nulis nama loe sesuai aslinya..) :D
Posting Komentar