Menjelang istirahat makan siang, salah satu cowok dari kantor sebelah menghampiri gw. Sambil memukul2 kepalanya dengan kepalan tangan, dia menarik kursi dan duduk manis di samping gw. Melihat mukanya yang bete abis dan terlihat sedikit pucat, spontan gw nanya; "Kenapa lo... pake ngegetok2 kepala gitu?"

"Kepala gw sakit," katanya singkat, masih sambil mukul2 kepala. Terlihat seram dengan 'adegan' itu, gw tarik tangannya... supaya berhenti memukul kepalanya sendiri. "Kalo pusing minum obat, jangan mukul2 kepala gitu. Udah makan belum?"

Dia menggeleng sambil menjawab, "Bukan karena itu. Semalem gw kebanyakan 'minum', dan baru sampe rumah jam 4an. Takut kesiangan, akhirnya gw gak tidur deh sampe sekarang."

Dash!
Gw sampe mangap dengar pengakuannya itu. Salah sendiri...
Dan ketika akhirnya gw coba tanya2 lagi, ternyata dia cerita bahwa semalam dia datang ke acara "pesta lepas bujang" temannya. Hmm, kalo gak salah, sejak beberapa tahun terakhir, acara kayak gitu mulai digemari orang2 di Jakarta. Katanya sih buat ngasih "kenang2an" ke orang yang akan nikah. Cuma biasanya, di pesta kayak gini pasti ada adegan culik-menculiknya (*ups, tapi bukan yang kayak di infotainment itu lho ya... ;p), yang diakhiri dengan adegan 'plus2' :D

Kayak yang diceritain temen gw aja, contohnya. Setelah makan malam, dia dan teman2nya berdiri mengelilingi calon pengantin... sebelum menutup matanya dan membawa dia ke salah satu 'tempat eksekusi' (*anjrit, bahasanya serem banget gak tuh? :D). Di sana, si 'korban' diikat ke kursi sambil 'dipaksa' menonton cewek2 yang meliuk2kan badannya di bawah cahaya lampu yang sengaja diredupkan... sambil sesekali 'menyentuhnya' di bagian tertentu (*ahahaha, gila...gw langsung kebayang aja gitu... :p). Dan terakhir... Well, you know... :D

Huwah, intinya gitu deh. Takut gw nulis seluruh cerita temen gw.
Yang pasti gw gak ngerti, sebenarnya apa sih tujuan acara itu? Kalo 'bujangnya' dilepas di situ, istrinya berarti dapat 'sisa' donk?
(*garuk2 kepala mode on...)