PeNgeMiS daN RaMadHaN

Walau ramadhan adalah bulan yang selalu dirindu oleh banyak orang, tapi sejujurnya ada 1 hal yang sama sekali gak mereka nantikan kehadirannya di bulan ini. Yap, apalagi kalau bukan banyaknya pengemis yang berseliweran di kota kita tercinta!

Bukannya mau 'menghujat' kehadiran 'orang kecil' yang sebenarnya membutuhkan pertolongan itu, tapi terus terang aja gw bingung banget melihat kehadiran mereka. Abis setiap bulan ramadhan datang, mereka juga seperti tiba2 ikut datang memenuhi semua penjuru kota. Gak cuma di pusat perkantoran seperti Thamrin-Sudirman-Kuningan, tapi juga sampai ke lingkungan rumah warga yang berada di gang2 kecil. Gak usah gw sebutin deh ya, daerah yang mereka penuhi itu mana aja. Abis saking banyaknya, gw tuh akhirnya sampai geleng2 kepala saking takjubnya.

Kayak kemarin sore aja contohnya. Sepulang dari kantor sekitar jam 5 sore, gw melihat 1 rombongan orang yang turun dari mobil pick up bak terbuka. Saat itu ada sekitar 2 orang perempuan dan 1 orang laki2 berumur sekitar 50an, dan 5 orang anak kecil yang berusia sekitar 5-12 tahunan. Gak tahu apakah mereka terdiri dari satu keluarga yang sama atau bukan. Yang jelas semua orang itu memakai baju yang gak bisa dibilang bagus, malah (maaf bgt nih) hampir terkesan kumal. Bahkan salah 1 anak yang berumur 6 tahunan terlihat jalan terseok2 karena ada luka terbuka di kakinya. Dan seperti disengaja, luka yang masih berdarah itu sama sekali gak ditutupi apa2. Bahkan terlihat sama sekali gak diobati.

Setelah berjalan sekitar 50 meter, rombongan itu terlihat berpencar. Saat itu gw lihat anak yang paling kecil digendong oleh salah satu ibu menuju satu rumah besar yang gerbangnya sedang menganga lebar. Lalu di depan rumah itu, si ibu mulai menampilkan mimik wajah yang memelas sambil bilang, "Permisi Pak...minta sedekahnya, Pak."

Jujur, gw sama sekali gak menyangka bahwa rombongan itu adalah sekumpulan pengemis yang memang ingin 'meminta2' di daerah sekitar rumah. Abis mereka barengan turun dari mobil yang sama sih. Walau MUI udah 'mengharamkan' mengemis, tapi gw lihat kayaknya mereka gak terpengaruh deh dengan adanya fatwa itu.

Cuma gara2 itu akhirnya gw mikir, mungkin gak ya kalo kehadiran mereka sebenarnya memang sudah 'diorganisir' oleh orang2 tertentu? Ya maksudnya apa lagi kalo bukan untuk memeras tenaga mereka dan mendapatkan uang tanpa harus bekerja yang semestinya. Nah, satu lagi yang sebenarnya jadi pertanyaan gw. Kalau pengemis musiman itu memang sengaja 'direkrut' untuk mengisi bulan ramadhan, trus selama 11 bulan selebihnya mereka 'berprofesi' sebagai apa dong?

2 comments:

Anonim mengatakan...

Sayangnya pengemis sekarang telah dijadikan profesi karena sikap malas untuk berusaha, tapi jika tidak ada pengemis yang sebenarnya..kemana larinya kelebihan harta kita ?

eRniTa GaYaTRi mengatakan...

iya setuju Om, pengemis sekarang adalah profesi baru yg bisa menghasilkan...
menurutku kelebihan harta kita bisa kok disampaikan ke orang2 yg lebih tepat. gimana kalau utk anak2 yatim yang hidupnya bukan di jalanan?

Jejak Langkah