NiKaH kAReNa (udah) NeKaT?
Di suatu siang yang lengang, gw gak sengaja ngobrol sama salah satu teman yang gak lama lagi akan melepas masa lajangnya. Kenapa gw bilang gak sengaja? Karena sejujurnya emang gw jarang banget ngobrol sama orang itu, secara dia termasuk cowok yang irit ngomong. Jadi kalo gw dan dia lagi ngobrol, bisa dipastikan hal itu berarti gw yang banyak bicara sementara dia lebih banyak mendengar. Tapi tetap aja hal itu dinamain ngobrol kan? :p
Nah, obrolan kita saat itu sama sekali gak terarah deh, dalam arti gak sengaja ngebahas 1 topik. Bermula dari nanya kerjaan, dan akhirnya malah melebar kemana2...termasuk ngebahas rencana pernikahan dia yang tinggal beberapa bulan lagi.
Walau gak menggebu, tapi pertanyaan gw saat itu ternyata berhasil membuat dia membuka mulutnya lebih banyak dari yang selama ini gw kira. Bahkan dengan tatapan yang berbinar, dia pun akhirnya menceritakan berbagai macam persiapan yang udah dan sedang dilakuin; baik oleh keluarganya, juga oleh keluarga calon istrinya. Agak bikin ngiri sih sebenarnya, tapi kok ya gw malah gak begitu konsen mendengarnya karena kepikiran sama pernyataan beberapa teman dulu. Kalo gw bilangnya sih teman2 gw yg edan alias gelo a.k.a error. Gimana gak mau gw bilang gitu, kalo mereka selalu punya pendapat yg 'nyeleneh' untuk semua hal yg terjadi. Baik di sekitar mereka, maupun yg terjadi pada diri sendiri. Nah, daripada gw penasaran sampe gak bisa makan (*lebay nih ceritanya :D), akhirnya gw tanya deh kebenaran kalimat itu sesaat setelah dia menyelesaikan ceritanya mengenai usahanya mendekati ceweknya dulu.
"Emang benar ya yang dibilang sama temen2 gw dulu. Katanya cowok tuh gak akan pernah siap untuk nikah? Katanya mereka mau nikah kalo emang udah nekat," tanya gw sambil menampakkan wajah sok cuek. Padahal jujur aja nih ya, jantung gw tuh udah deg2an gila sampai tangan gw ikut memucat. Bukan, bukan karena melihat tampang temen gw yang emang innocent abis sampe bikin gw lebih sering speechless itu, tapi emang gw penasan abis sama jawabannya.
Agak lama juga dia terdiam. Ada kali 1 menitan, membuat gw tanpa sadar malah menampakkan mimik wajah mupeng sambil menelan ludah berkali2 (xixixixi...). Trus akhirnya dia jawab deh, "Kurang lebih sih gitu, Nit. Karena nekat, karena terdesak 'kebutuhan', juga karena baru 'sadar' bahwa kita semua butuh penerus di dalam hidup."
Gw gak tahu deh itu pendapat dia pribadi atau pendapat semua cowok secara universal. Menurut lo gimana?
13.17
|
Labels: puisi, cerita, curhat
cerita
|
- aDiT
- iin cHaN
- TaTi-Tu
- uWee
- aLLiNda
- MeNni labs
- opee IPL
- GendiS IPL
- JakSkuL
- FaRaH jakskul
- oLLie jakskul
- BiLLy jakskul
- BiLLy jakskul - cerpen
- NiNa jakskul
- Bersambung...
- DeaR fRienD wiTh LoVe - nOveL bLoG
- novel blog
- oM Yo PaSar maLam
- DiMas NoVRiaNdi
- oLiVia
- Ayu
- Agus Noor
- DayDeh
- eTi k.com
- BaMby k.com
- MaS HaR k.com
- Pringadi k.com
- Lajang Menikah
- MSB
- raditya dika
- Okke sepatu merah
- eScoReT
- ReTriRa
- aNanKTo
- Fai
- Omiyan
- OrangeFloat
- Keping Hidup
- FeLiciTy
- BP
- Masdeewee Yuuk
- ennthewee'74
- Gooo...!!! Blog......
- Coretan Si Anak Mami
- wi3nda
- Blog Aneh Banget (BAB)
- ReNdjaNa
- BaiR
- GaGaS MediA
- Bukune
- Wana Widya Wisata
4 comments:
err.. yang gue tau setiap cowok punya alesan masing2 kenapa mereka (akhirnya) menikah..
tapi jangan tanya alesan gue yak! :P
hmmm, I think I can guess ur reason boy ;)
hhmm yang jelas rugi...kata yang udah..TAHU GINI DARI DULU DEH...cobain deh hahahah
really?
hmm jadi makin penasaran nih :p
Posting Komentar