BeLajaR iKhLaS

Hari ini saya belajar ikhlas dari seorang supir mikrolet. Akibat lupa menukar uang 50 ribuan semalam, pagi ini saya betul2 tidak memegang uang ribuan. Padahal dr rumah saya di Depok ke kolong jembatan Jagakarsa bisa dibilang cukup jauh. Yah, bisa sampai sejam gitu deh perjalanannya, karena harus melalui jalur2 macet yg terkadang membuat kepala saya hampir pecah melihat puluhan -bahkan mungkin ratusan- kendaraan yg semrawut di jalan.

Nah, karena perjalanan yg panjang dan memakan waktu yg lama itu, makanya angkot yg saya naiki selalu menjadi rebutan. Makanya gak heran kalo akhirnya 'hukum rimba' berlaku setiap pagi di jalur ini; siapa cepat masuk ke angkot, maka dialah pemenangnya! :p

Masalahnya, gara2 lupa menukar uang itu, saya akhirnya benar2 bingung. Abisan benar2 gak ada uang ribuan, walau udah berkali2 membuka tutup dompet dan kantong2 kecil di dalam tas. Alhasil, begitu mobil berhenti di tempat tujuan, saya pun langsung melompat turun dan mengangsurkan uang 50 ribuan yg sejak td saya genggam. Dan benar saja, ternyata dia gak punya kembalian krn baru keluar. Akhirnya setelah nengok ke kanan-kiri, saya menemukan seorang tukang koran keliling. Langsung aja saya memanggilnya & mengambil 1 koran di hadapannya. Niat sebenarnya sih pengin nuker duit, tp saya tau...pasti dia gak akan ngasih begitu aja dg alasan untuk kembalian. Jadi terpaksa deh saya 'menukar uang' dg cara itu :D

Tapi blm sempat saya menerima uang kembalian, Pak supir angkot yg tadi saya naiki berteriak dr dalam. Intinya dia kasihan melihat 'keribetan' saya & blg kalo saya gak usah bayar aja. Belum sempat saya membalas ucapannya, tb2 dia lsg melarikan angkot yg dikendarainya sambil berteriak, "Enggak apa2 Mbak, saya ikhlas..."

Haduh, jadi gak enak deh. Pagi2 udah 'numpang' mobil ke tujuan. Mana supir angkotnya udah tua pula. Jadi kepikiran saya... Eh, tp kalo Pak Supir aja bisa mengikhlaskan setorannya spt itu, saya yakin kita juga sebenarnya bisa kok mengikhlaskan hal2 yg terlihat 'sepele'. Kayak mengucapkan terima kasih kepada orang yg melayani kita saat makan di resto, atau memberikan senyum ke cleaning service yg membersihkan toilet kantor kita. Karena lagi2 saya yakin, walau bukan berbentuk materi, tp apa yg kita lakukan itu bisa membuat mereka merasa dihargai. So, sekarang yakin kan kalau hal2 yg terlihat 'kecil' sebenarnya mengandung arti yg besar? ;)

7 comments:

Anonim mengatakan...

hal yang kecil tapi sangat bermakna

Eysa mengatakan...

Hidup Ikhlas...

Anonim mengatakan...

Hmm,, Ulasan yang menarik mengenai Ikhlas :)

SAlam semangat selalu

Anonim mengatakan...

Semoga mendapatkan pahala dari Allah SWT.. amiin

Anonim mengatakan...

saya jg masih belajar...

nice blog..

rosanakmami mengatakan...

ayo belajar ikhlasss :)

salam kenal, kawan ^^

Billy Koesoemadinata mengatakan...

ga dicatet nomer polisinya nit?

kan lain kali bisa bayar dobel..

Jejak Langkah